Saat ini, di kala Pandemi Corona melanda dunia, tidak satu pun negara yang benar-benar terbebas dari dampaknya. Indonesia adalah salah satu diantaranya. Negara kepulauan ini memiliki tantangan tersendiri didalam memerangi pandemi ini.
Saya terjun di bisnis asuransi sejak April 2017, dan menekuninya sejak bulan Juni 2017 hingga hari ini. Salah satu daya tarik yang saya temukan pada bisnis asuransi adalah fleksibilitas waktu dan tempat kerja, dimana saya tidak perlu pergi ke kantor, setiap hari Senin – Jumat, 08.00 – 17.00.
Bekerja dengan pola yang fleksibel ini saya lakukan secara penuh waktu sejak bulan Oktober 2018 hingga hari ini. Cara kerja saya sangat sederhana, saya hanya menyusun jadwal janji temu setiap minggu, dan itu tidak selalu setiap hari saya mendapatkan slot janji temu, bahkan saya pernah mengalami 2 minggu penuh dengan agenda janji temu dan 2 minggu berikutnya saya mengurus anak-anak di rumah. Pola kerja demikian sudah akrab dengan saya dan pasangan… hingga akhirnya efek pandemi ini mempengaruhi kehidupan di Indonesia awal bulan Maret 2020.
Hari ini, sudah 6 bulan kami mengisolasi diri di rumah, meminimalisir aktivitas luar ruang. Ada fase dimana saya pribadi mengalami masa disorientasi, tidak tahu harus melakukan apa, selama satu minggu pertama. Namun setelah menerima keadaan, kemudian saya berhasil menemukan arah, apa yang harus saya lakukan agar tetap selamat, sehat dan produktif di masa-masa karantina ini.
Teknologi, memudahkan saya menyusun agenda meeting jarak jauh dengan tim bisnis saya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Saya pun dapat melakukan sesi training jarak jauh. Tak berhenti di situ, saya pun tetap dapat membantu para nasabah saya mendapatkan solusi proteksi yang mereka butuhkan, tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan demikian saya tetap dapat memperoleh pendapatan dari aktivitas kerja yang saya lakukan dari rumah.
Sebagai pebisnis asuransi, saya pun mencoba mengoptimalkan potensi diri saya yang lain dengan aktif di komunitas menulis, komunitas profesi psikologi, komunitas orang tua murid dan lain sebagainya. Sehingga saya selalu dalam mode ingin memberi karya terbaik untuk lingkungan di sekitar saya.
Di masa karantina ini, sungguh banyak aktivitas yang dapat kita lakukan untuk membantu menenangkan teman-teman kita agar selalu dalam kondisi yang sehat dan bahagia, guna dapat melalui situasi sulit ini. Dengan aktif menjadi pembicara, atau terlibat di dalam kelas-kelas Kulwap, berbagi pengalaman dan inspirasi kepada keluarga yang lain. Sebagaimana yang dilakukan oleh Tabloid nova.id bersama Himpsi Jabar.
Itu adalah beberapa cerita saya selama 6 bulan menjalani kehidupan dengan adaptasi kebiasaan baru. #dirumahaja.